Pergamus Jemaat Yang Teraniaya dan Dinasehati Tuhan Yesus Kristus
With Dr Harun Dethan ( Book of Revelation)
Wahyu 1: (10) Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, (11) katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
Kitab Wahyu kepada Yohanes merupakan kitab yang berisikan penglihatan, lambang/ simbol, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi dan secara khusus kepada para murid-murid-Nya hingga kini. Ada 7 jemaat yang dijadikan simbol dari karakter jemaat Kristus. ketujuh jemaat ini merupakan representasi dan simbol jemaat-jemaat Kristus di sepanjang zaman.
Wahyu 2 : 12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:(13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. (16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (17)Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."
I. Sejarah Jemaat Pergamus Asia Minor.
Pergamus, Yunani: ????a�?? - Pergamos, salah satu kota yang jemaatnya disapa dalam Kitab Wahyu (2:12); ibu kota dari salah satu provinsi Kerajaan Romawi, di wilayah Asia Kecil, dan tempat dari 'takhta Iblis' (Wahyu 2:13): yang artinya adalah kota itu merupakan pusat penyembahan penguasa Roma. Di sini Dewa Asclepion/ Aesculapius/ Asclepius, yaitu dewa penyembuh itu disembah di bawah lambang ular.
Pergamus berada di sebelah barat negeri yang sekarang disebut Turki Asia. Pergamus meliputi semenanjung lembah yg luas dari Kaikus. Barangkali tempat permukiman sejak zaman purba. Setelah Fileterus memberontak melawan Lisimakhus, raja Trake (282 sM), Pergamus menjadi ibu kota kerajaannya. Tapi diwariskan oleh Atalus III kepada orang Roma thn 133 sM. Pemerintah Kerajaan Romawi membuatnya propinsi Asia Kecil.
Nama modern dari kota ini adalah Bergama, nama yang diberikan oleh orang-orang Turki untuk kota kuno Pergamus. Ada abad mula-mula dan beberapa tahun sesudahnya, kota itu merupakan salah satu kota yang paling indah dan terkenal di antara kota-kota Yunani lainnnya.
Menurut legenda, kota itu diduga didirikan oleh putra Herkules di atas ketinggian Acropolis yang berjarak sekitar tiga mil dari Sungai Caicus, di daerah daratan subur yang luas yang berada di sebelah sungai itu, dan berjarak sekitar lima puluh mil dari Laut Aegea. Pada masa Xenophon,tempat itu merupakan sebuah kota yang dikelilingi oleh benteng di atas puncak bukit itu. Nama Pergamus dihubungkan dengan kata Jerman �berg� yang berarti kota yang berkubu. Tempat itu menjadi tempat yang unggul dan indah serta terkenal pada masa raja-raja Attalid. Dan menjadi sebuah bagian Iimperium pada saat kejayaan Aleksander Agung pudar. Dan raja-raja itu memperbesar kekuasaannnya dan memperluas batas-batas kerajaan itu, hingga wilayahnya mencapai daerah territorial yang kita sebut hari ini sebagai Asia Kecil. Pada tahun 133 B.C. Attalis III mewariskan kerajaannya kepada Imperium Roma. Dan orang Roma mengambil kerajaan dan membuatnya sebagai Propinsi Roma, dan tetap mempertahankan ibukotanya di Pergamus.
ketika Yohanes menulis surat ini dari Tuhan kita, kota itu telah menjadi ibukota selama tiga ratus tahun lebih. Surat itu dimulai dengan sebuah nada kuat: �Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.� Anda mendapat sebuah ide dari kalimat itu bahwa orang-orang Kristen ini berada di sebuah tungku pembakaran. Mereka diam di dekat takhta iblis. Kata itu diterjemahkan dengan takhta, dari kata Yunani thronos. Di dalam Matius pasal sembilan belas, thronos di sana mengacu kepada sebuah takhta penghakiman. Dan di dalam Kitab Lukas pasal pertama, thronos yang ada di sana mengacu kepada takhta seorang raja. Jadi apa pun yang menjadi rujukan kata itu, itu merupakan sebuah tempat bagi kekuasaan dan otoritas setan. Dan di sanalah orang-orang Kristen ini tinggal. Sekarang, ada beberapa hal di dalam kata �takhta iblis� yang dapat menjadi rujukan.
Beberapa hal yang mengacu kepada kata itu. Yang pertama kata itu mungkin merujuk kepada kuil-kuil berhala yang memenuhi ibukota Pergamus itu. Mereka memiliki kuil-kuil yang sangat indah untuk empat dewa Yunani: Kepada Zeus, yang dalam bahasa Latinnya disebut Jupiter, kepada Dionysus yang dalam bahasa Latinnya disebut Bacchus, kepada Athena yang dalam bahasa Latinnya disebut Minerva, dan kepada dewa kesembuhan, Aesculapius. Aesculapius dikenal di seluruh dunia sebagai dewa Pergamus. Dia merupakan dewa yang paling terkenal dari semua dewa kesembuhan. Dan altar utamanya berada di kota itu. Dan lambangnya adalah ular. Dan orang-orang yang sakit serta lumpuh datang dari seluruh ujung Imperium Roma untuk disembuhkan. Dan di halaman kuil itu mereka memiliki ular-ular yang tidak berbahaya. Dan pada malam hari, orang-orang sakit akan tidur di halaman kuil itu. Dan jika seseorang disentuh oleh ular yang merayap yang melewatinya maka itu adalah dari sentuhan penyembuhan dari dewa. Di sana mereka memiliki sebuah sekolah medis, yang sangat bersifat takhyul. Mereka juga memiliki ruangan untuk orang-orang sakit dan segala hal lainnya yang mereka harapkan dapat memberikan pelayanan ilahi bagi orang-orang sakit ini.
II. Tuhan Yesus Kristus Memperkenalkan Diri.
Wahyu 2 : (12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
III. Tuhan Yesus Kristus Menyampaikan Keberatan Pada Jemaat Pergamus.
Wahyu 2: (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Kemudian nada dari surat berisikan keberatan. �Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau.� Yang pertama, di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Engkau memiliki beberapa orang Kristen di dalam jemaat yang mengajarkan doktrin Bileam. Di dalam Kitab Keluaran, Bileam adalah seorang yang kudus, seorang pelihat. Dan dia berusaha untuk mengutuk anak-anak Allah, tetapi Allah tidak mengizinkannya. Jadi dia melakukan hal yang sama dengan bujukan. Dia memperkenalkan orang-orang Isreal kepada wanita asing Moab dan mereka tidur bersama dengan wanita-wanita itu. Karena itu Tuhan berkata, �Di antara jemaatmu, engkau memiliki orang-orang yang mengajarkan perzinahan.
Keberatan kepada Jemaat di Pergamus ini: (14)Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. (16)Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Wahyu 2 : (15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Apakah itu? Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa kelompok Nikolaus. Nama "Nikolaus" oleh beberapa penafsir dipandang berasal dari kata ibrani ???? - NOKHAL, artinya: "Kami akan makan," dalam hal ini mengacu pada daging yang dikorbankan untuk Yunani-Romawi Dewa.
Nikolaus pada ayat 15 dihubungkan dengan Bileam jahat dan Balak. Strategi mereka untuk melemahkan Israel adalah sama. Mereka ingin Israel menyembah Baal Peor. Daya tarik utama adalah pesta pora seksual yang disertai ibadah tersebut:
Bilangan 25:1-5 (1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab. (2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu. (3) Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel; (4) lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surut dari pada Israel."(5) Lalu berkatalah Musa kepada hakim-hakim Israel: "Baiklah masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah berpasangan dengan Baal-Peor."
Bilangan 22:24, 25:1-9 dan 31:16 menceritakan bagaimana Bileam diangkat Balak (musuh umat Israel) untuk mengutuk umat Israel, tetapi Bileam tidak mengutuknya, bahkan dia memberkati mereka. Lalu Bileam menyuruh Balak untuk memakai wanita-wanita dan berhala untuk menyesatkan Israel. Ajaran Bileam mendorong orang berzinah dengan menyembah berhala. Dalam situasi jemaat Pergamus, yakni saat mereka diwajibkan untuk menyembah Kaisar, rupanya ajaran Bileam juga memperbolehkan orang menyembah Kaisar.
Wahyu 2:16, Ancaman: Kalau Jemaat Pergamus tidak bertobat, akibatnya pedang bermata dua akan dipakai melawan mereka, terutama mereka yang menganut ajaran sesat. Apakah Tuhan Yesus akan menghukum mereka? Ya, kalau mereka tidak bertobat.
IV. Perintah Tuhan Yesus Kepada Pergamus untuk Bertahan Sampai Mati.
Wahyu 2 :(13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Tuhan berkata, �Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.� Kalimat dari �engkau tidak menyangkal imanmu kepadaKu,� kata kerja Yunani yang digunakan adalah erneso yang merupakan bentuk tensis aoris. Dalam bahasa Yunani, sebuah aoris mengacu kepada sebuah peristiwa, sebuah hal yang terjadi pada masa lampau yang telah terjadi dan sempurna. Sangat jelas bahwa di Pergamus ada sebuah ledakan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Dan di dalam penganiayaan itu, Antipas telah dibunuh. Mereka berkata bahwa Antipas merupakan martir Kristen pertama yang dibunuh oleh pemerintahan Roma. Dan sebagai sebuah penghormatan terhadap kesetiaannya hingga menjadi martir, Tuhan memberikan sebuah nama yang berasal dari diriNya sendiri. Di dalam Wahyu 1:5: �Dan dari Yesus Kristus, ho martus ho pistos, dan di sini diterjemahkan dengan: Dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia.�
Wahyu 2:13 Tuhan Yesus mengaplikasikan hal yang sama dan julukan yang identik serta diaplikasikan kepada Antipas. Antipas, ho martus ho pistos, yang diterjemahkan di sini dengan: SaksiKu yang setia. Di dalam Wahyu 1:5, diterjemahkan dengan saksi. Di dalam Wahyu 2:12, diterjemahkan dengan martir. Anda lihat bahwa kata Yunani untuk saksi adalah, martus, untuk menjadi martir, saksi. Untuk orang-orang yang berdiri dan dinilai serta dihitung di antara anak-anak Allah, adalah orang-orang yang siap mengorbankan hidupnya. SaksiKu yang setia, martirKu yang setia.
Tuhan berkata bahwa orang-orang Kristen di Pergamus, yang diam di tempat takhta Iblis, supaya mereka tidak melarikan diri. Supaya mereka tidak takut. Supaya mereka tidak pergi. Supaya mereka tetap tinggal di sana. Sama seperti anda hari ini, di dalam dunia yang penuh dengan tekanan dunia yang penuh kompromi dan kejahatan. Anda tidak dapat lari. Anda tidak perlu melarikan diri. Anda dapat menjadi putus asa, tetapi jangan pernah putus asa. Bagaimanapun besarnya tekanan hidup dan kondisi yang mengepung anda dari berbagai sisi, anda harus tetap tinggal dan anda harus hidup dengan kehidupan Kristen anda di mana pun anda berada. Bahwa di dekat takhta Iblis.
Ada begitu banyak jemaat kita, para wanita kita serta para pria yang tinggal dalam situasi yang sulit dan yang bekerja di bawah kondisi yang sulit. Tuhan berkata, disanalah anda tetap tinggal dan disanalah anda harus menanggung kesaksian Kristen anda. Anda diam dan bertahan di dekat takhta Iblis. Meski nilainya adalah menjadi martir, seorang saksi yang setia.
Tuhan Yesus Kristus tahu keadaan dan kesetiaan jemaat di Pergamus. Dia tahu bahwa mereka tidak menyangkal nama-Nya. Kepada jemaat di Pergamus, di mana Iblis bertakhta ini.
Tuhan Yesus bukan berkata, "Pindah! Tinggalkan tempat itu!" Sebaliknya, Tuhan Yesus memanggil jemaat itu kepada kesetiaan kepada Firman Allah sebagai saksi yang baik di sana (ayat 12-17). Tuhan Yesus tahu keadaan mereka sangat sulit, sehingga ada di antara mereka yang sudah dibunuh oleh sebab kesaksiannya.
Pada waktu mereka dituntut menyembah Kaisar dan mengutuk nama Yesus, mereka tidak mau, maka dikatakan "mereka berpegang kepada nama-Ku." Sosok yang bernama Antipas ini yang disebut dalam ayat 13, adalah seorang saksi yang setia.
Menurut tradisi, dia dibakar hidup-hidup secara perlahan-lahan dalam patung kuningan yang berbentuk sapi jantan. Jemaat Pergamus menyaksikan kematian Antipas dengan mata kepala mereka sendiri. Dia dibunuh di hadapan mereka. Pasti peristiwa yang begitu pedih dan menegangkan itu meninggalkan ketakutan dalam hati mereka, dan ketakutan itu dapat membayangi mereka.