Orang Kristen yang Inovasi : Dr. Harun Dethan

HD
Didasarkan : Roma 12 : 1-3
12:1     Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2     Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:3     Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Inovasi merupakan ciptaan baru �dalam bentuk perubahan terlihat atau dirasakan berubah dalam diri� yang memiliki nilai spiritual yang signifikan, yang dilakukan oleh seorang individu berkaitan dengan kehidupan yang dijalanin, ditatah dan disyukurinya.
Inovasi dapat didefinisikan inovasi merupakan proses untuk mengembangkan suatu hal yang sudah pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan pembaharuan dan peningkatan fungsi.
Manusia modern saat ini dalam kehidupannya wajib berubah memiliki gaya hidup yang dibaharui Roh Kudus dan firman Tuhan, agar hidup yang lama diganti dengan hidup yang baru �Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.�
Kata �berubahlah� di Roma 12:2 berarti memperbarui atau diubah pikiran  oleh kuasa Roh Kudus. Jadi, perubahan orang Kristen tidak hanya meninggalkan kebiasaan buruk, kata-kata kotor, dan perbuatan amoral. Tetapi berubah menuju kepentingan Tuhan.
Apanya yang berubah? Tentu dengan Tekad dan Tujuan maka perubahan itu dimulai dari:
1.      Berubah dalam Pikiran
2.      Berubah dalam Perkataan
3.      Berubah dalam Perbuatan
Rasul Paulus menulis, �Berubahlah dengan mengubah pikiranmu.� kata �pikiran� mencakup bersikap,  berpikir, dan apa yang cenderung dipikirkan. Dalam suratnya kepada orang Roma, Paulus menyebut tentang orang-orang yang berada dalam �keadaan mental yang tercela�. Mereka penuh dengan �ketidakbenaran, kefasikan, keinginan akan milik orang lain, keburukan, kedengkian, pembunuhan, percekcokan, tipu daya�, dan hal-hal lain yang merusak. (Rm. 1:28-31) Tidak heran, Paulus mendesak Jemaat yang dibesarkan dalam lingkungan seperti itu untuk �berubah� dan �mengubah pikiran mereka�.
Berubah di dalam tindakan, sikap, perkataan, bahkan perubahan di dalam "nasib". Bertobat berasal dari kata Yunani "metanoia", yaitu perubahan pikiran. Kalau ada orang Kristen yang mengaku bertobat tetapi hidupnya tidak berubah, maka ia tidaklah benar-benar bertobat, tetapi hanya"berobat". Artinya, mereka ini sering ke gereja dan suka beribadah, tetapi hanya sebatas "suka" saja, tidak benar-benar mengalami perubahan. Memang Allah kita tidak berubah, namun Allah selalu membawa perubahan-perubahan.
Perubahan dalam bahasa Yunani adalah "metamorphose", artinya perubahan seperti kepompong menjadi kupu-kupu; dan mungkin proses perubahan ini tidak nyaman bagi si kepompong, namun kalau dia sabar maka hasilnya adalah kupu-kupu yang indah.

  Berubah dalam Tekad dan Tujuan
1 Tawarikh 4:9,10, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan."                   
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Nama Yabes  memiliki arti "kesakitan, penderitaan, kemalangan", tetapi walaupun namanya bersifat "negatif", tetapi Yabes dapat mengubah keadaannya dari yang negatif sehingga dia dimuliakan.
Dalam Doa,  Yabes dapat berubah karena Yabes punya Tekad dan Tujuan, Tujuan pertama yaitu agar dia "diberkati berlimpah". Mengapa? Karena bagi orang Yahudi, keadaan Yabes ini dianggap sebagai suatu kutukan. Tetapi Yabes dapat mengubah kutukan ini menjadi keberkatan. Tujuan yang kedua adalah agar "wilayahnya diperluas", artinya Yabes menghendaki agar dia semakin sukses di dalam karir. Dan tujuan yang ketiga adalah agar "Tuhan menyertai dia dan melindungi dia dari segala malapetaka" Artinya yang membuat orang dapat berubah adalah kalau orang tersebut punya tujuan di dalam hidupnya.
  Berubah dalam Tekad dan Tujuan
Ezra 7: 1-10
7:1       Kemudian dari pada semuanya itu, pada zaman pemerintahan Artahsasta, raja negeri Persia, maka berangkatlah Ezra bin Seraya bin Azarya bin Hilkia
7:2       bin Salum bin Zadok bin Ahitub
7:3       bin Amarya bin Azarya bin Merayot
7:4       bin Zerahya bin Uzi bin Buki
7:5       bin Abisua bin Pinehas bin Eleazar bin Harun, yaitu Harun imam kepala.
7:6       Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia.
7:7       Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait Allah pada tahun ketujuh zaman raja Artahsasta.
7:8       Lalu tibalah ia di Yerusalem pada bulan kelima, yakni pada tahun ketujuh zaman raja itu.
7:9       Tepat pada tanggal satu bulan pertama ia memulai perjalanannya pulang dari Babel dan tepat pada tanggal satu bulan kelima ia tiba di Yerusalem, oleh karena tangan murah Allahnya itu melindungi dia.
7:10     Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
Ezra di dalam proses membangun kembali tembok Yerusalem, menggunakan prinsip yang sama, Tekad dan Tujuan.
�Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.�(Ezra 7:10)



Berubah itu dimulai dengan Menerima firman Tuhan �Sebab Ezra telah bertekad��
Berubah itu diisi dengan Merenungkan firman Tuhan : �untuk Meneliti Taurat TUHAN ��
Berubah itu dihidupi dengan Melakukan firman Tuhan : �dan melakukannya ��
Berubah itu diploklamirkan dengan Mengajarkan firman Tuhan  : �serta mengajarkan ketetapan dan peraturan��

 khotbah HD  : Disampaikan pada Gbi Villa Mutiara Gading II Bekasi 









                     

Post a Comment

Previous Post Next Post

Formulir Kontak