Kelahiran Yesus sebagai Kesukaan Besar Lukas 2 :1-11
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan , karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
�Luk 2 : 10 Jangan takut. Ucapan malaikat itu merupakan salam yang biasa dipakai bagi orang yang menjadi gentar melihat hal aneh semacam itu (bdg. 1:13, 30). Seluruh bangsa. Terjemahan American Standard Version lebih tepat, seluruh bangsa itu, yang berarti Israel.�
Luk 2:11
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan,di kota Daud.
Lukas 2 : 11 (BIS)
Hari ini di kota Daud telah lahir Raja Penyelamatmu yaitu Kristus, Tuhan.
Kristus lahir dalam sebuah kandang, suatu tempat di mana ternak dipelihara. Kandang itu barangkali merupakan sebuah goa dan palungan itu suatu tempat makanan bagi ternak itu. Kelahiran sang Juruselamat, peristiwa terbesar dalam segenap sejarah, terjadi dalam keadaan yang paling sederhana. Yesus adalah Raja atas segala raja, tetapi Ia tidak dilahirkan atau hidup seperti seorang raja dalam hidup ini. Umat Allah adalah raja dan imam, tetapi di dalam hidup ini kita harus seperti Dia - rendah hati dan sederhana.
Kesukaan Besar yang meminta Ketaatan
Natal bukan sekedar melihat kelahiran Tuhan Yesus sebagai bayi yang lucu, melainkan suatu misi yang utuh dan genap dari Allah Bapa yang mengutus AnakNya ke dunia. Tuhan Yesus Kristus, Yang Maha Kudus dan Mulia, mau merendahkan diri, tidak mempertahankan kesetaraanNya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, mau menjadi sama dengan manusia dan bahkan mengambil rupa seorang hamba, bahkan mau menderita dan lebih dari itu, taat sampai mati di kayu salib (Fil 2:6-8).
Kesukaan Besar yang menharapkan Kelepasan
Inilah yang menjadi judul perikop yang diberikan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) untuk Yesaya 40. Sedangkan Yesaya 40 di dalam terjemahan ESV diberi judul Comfort for God�s people. Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. (Yes. 40:1)
Kesukaan Besar yang mendatangkan Kemuliaan
Ada suara yang berseru-seru: �Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! ... maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.� (Yes. 40:3-5)
Kemuliaan Allah yang tidak kelihatan dinyatakan oleh Kristus yang adalah cahaya kemuliaan dan gambar wujud Allah yang kelihatan.[12] Di dalam buku Siapakah Kristus?, Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa kedatangan Tuhan Yesus membawa kita mengerti Allah yang tidak mungkin kita mengerti, melihat Allah yang tidak mungkin kita lihat, dan menikmati kemuliaan Allah yang tidak mungkin kita mengerti.[13] Kita yang dahulu masih seteru Allah dan tidak mungkin atau paling jauh mudah-mudahan mengenal Allah, ternyata sudah di dalam rencana kebaikan Allah untuk memperkenalkan diri-Nya kepada kita dengan kedatangan Kristus ke dalam dunia.
Berita kelepasan manusia dan kemuliaan Allah tergores di dalam pujian bala tentara sorga kepada Allah: �Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.� (Luk. 2:14) TP