Kita Dipanggil untuk Hidup Kudus : Dr. Harun Dethan

Dari 1 Petrus 1:15 [LAI TB]    tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16   sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
???? ?at? t?? ?a??sa?ta ?�?? ????? ?a? a?t?? ????? ?? p?s? ??ast??f? ?e????te�
d??t? ????apta?, ????? ???es?e, ?t? ??? ????? e?�?
Transliteration: Alla kata ton kalesanta hymas hagion kai autoi hagioi pase hanastropse genethete Dioti gegeraptai, "hagioi ginesthe, hoti ego hagios eimi"
TUHAN telah memerintahkan untuk "terus menerus" hidup kudus. Hidup kudus bukanlah pilihan, namun sebuah kewajiban dan keharusan kita sebagai orang Kristen. Kenapa? Karena TUHAN yang kita sembah adalah kudus, itulah sebabnya kita pun juga harus hidup kudus.
Kata "Genethete ?e????te (Jadilah)" adalah sebuah kata perintah yang menuntut pelakunya haruslah "terus menerus" melakukan kegiatan tersebut. Jadi, yang dimaksudkan dalam ayat diatas adalah kita dituntut TUHAN untuk terus menerus hidup kudus/ menjadi kudus dalam setiap perilaku dan perbuatan kita.
Kata "Hagioi Ginesthe ????? ???es?e (Kuduslah kalian terus menerus)" merupakan suatu kata kerja yang menuntut pelakunya harus terus menerus secara konsisten melakukannya.
Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.� (1 Petrus 1:15)
Sebagai orang percaya, kita tentu mengerti bahwa kita harus hidup kudus. Ini dapat dilihat dari pengertian kata �kudus.� Kata �kudus� mempunyai dua arti. Pertama, �terpisah/dipisahkan.� Orang percaya telah dipisahkan Tuhan dari dosa. Karena itu, mereka telah berbeda sekali dengan orang-orang dunia yang berdosa. Kedua, �tidak ada kejahatan/ dosa.� Orang percaya tidak lagi berada dalam belenggu dosa dan sekarang telah dimampukan untuk hidup dalam kebenaran Tuhan. Dengan demikian, mengapa kita diminta untuk hidup kudus? Memang, kita telah berbeda sekali dengan kehidupan lama kita yang di luar Tuhan dan menurut dunia yang berdosa ini; namun, karena kita sekarang adalah orang yang telah dikuduskan, maka hendaknya kita hidup sebagaimana keadaan diri kita sekarang.

Setiap orang dipanggil untuk menjadi kudus. Jangan lewatkan kesempatan ini!
�Everyone is called to be holy. Don�t miss the opportunity!�
Mengapa? Kita Dipanggil untuk Hidup Kudus
1.      Karena Hidup Kudus adalah Perintah Allah
Alkitab mengajarkan pada kita bahwa untuk hidup kudus, kita perlu mengikuti perintah Allah sebab perintah Allah itu kudus (Rom 7:12, 13:10). Perintah ini mencakup kita hidup di dalam iman, harapan dan kasih, terutama perintah untuk mengasihi Allah di atas segalanya dan mengasihi sesama (Mat 22: 37-39; Mrk 12:30), dengan cara ini kita dapat menjadi kudus dan tak bercela di hadapan Tuhan (Fil 1:10, 1 Tes 3:12). Dalam hal ini mengasihi artinya menjadikan kasih sebagai sesuatu yang utama dalam hidup kita. Kemanapun kita pergi kita harus ingat bahwa kita adalah alat Tuhan untuk menyampaikan kasihNya kepada orang-orang yang kita jumpai.
2.      Karena Hidup Kudus adalah Perhatian Allah
Kehidupan kudus yakni kita perlu menanggalkan diri kita yang lama �berikut dengan segala dosa dan kebiasaan negatif, untuk hidup sebagai manusia baru di dalam Roh Kudus dan hidup di dalam penuh hormat pada Allah (2Kor 7:1) sehingga kita dapat memiliki buah-buah Roh (Gal 5:22-24). Meninggalkan manusia lama adalah konsekuensi dari pembaptisan kita bukankah setelah dibaptis kita hidup tanpa melakukan dosa?
Memilih hidup kudus berarti mengarahkan kita pada hal-hal surgawi yang sifatnya kekal, bukan pada hal-hal dunia yang sifatnya sementara (Kol 3:2). Dengan melaksanakan semua ini, kita dapat hidup di dalam kebenaran dan bertumbuh di dalam kekudusan untuk menjadi semakin serupa dengan Allah (Ef 4:22-24).
Rasul Paulus menulis; �Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu diperbaharui di dalam roh dan pikiran-mu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya�. (Efesus 4:22-24).




3.      Karena Hidup Kudus adalah Pola Allah
�meniru� Allah yang kudus dan sempurna (1Pet 1:15-16; Mat 5:48) melalui teladan Kristus untuk kita terapkan di dalam perkataan, pikiran dan perbuatan kita. Kita memang perlu berjuang keras untuk menerapkan hal ini sebab memang tidak mudah untuk hidup kudus dewasa ini dengan adanya banyak godaan dunia yang menarik kita untuk melakukan dosa.
Rasul Yohanes menyebut ada tiga godaan utama di dalam hidup di dunia, yaitu keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup (1Yoh 2:15) yang menyebabkan orang jatuh dalam dosa seksual, mengejar kekayaan, dan menjadi sombong. Oleh karena itu, untuk hidup kudus, Alkitab menasehatkan kita untuk mengembangkan tiga pola hidup Injili yaitu, kesucian (chastity), kemiskinan (poverty) dan ketaatan (obedience) yang bertentangan dengan ketiga pola hidup duniawi tersebut. Penerapan ketiga nasehat Alkitab ini dapat kita lihat sendiri di dalam hidup Kristus, yang merupakan intisari dari pengajaran utama-Nya yang dikenal sebagai Delapan Sabda Bahagia (Mat 5: 3-12). Semasa hidupNya di dunia, Kristus memiliki kelemahlembutan dan kesucian hati; Ia hidup miskin, Ia taat pada kebenaran sampai mati di salib untuk kepentingan keselamatan jiwa dan kehendak Bapa.
�hidup dalam kekudusan inilah kita dapat menemukan kebahagiaan sejati. Dengan hidup kudus dalam kasih kita menemukan arti hidup kita yang sesungguhnya!�
Diakhir dengan menyanyikan Lagu :
KEKUDUSAN-MU BAPA, Danny Tumiwa
KEKUDUSAN-MU BAPA, PENGORBANAN-MU YESUS
PENGHIBURAN-MU ROH KUDUS, MEMBUATKU TERPESONA
TIADA LAGI KATA. TIADA LAGI HARTA. TIADA LAGI DAYA
S�LAIN MEMUJI DAN MENYEMBAH-MU
REFF:
GLORI, GLORI BAGI-MU YESUS
ALLAH YANG KUDUS SELAMANYA
OH, GLORI, GLORI NYANYI HOSANA
BAGI SANG RAJA, HALELUYA

Khotbah HD :  disampaiakan pada GBI Pesona Anggrek

Post a Comment

Previous Post Next Post

Formulir Kontak