Judul : Ciri - Ciri Orang Kristen Yang Beriman Pada TUHAN
Ibrani 11 : 1-3
11: 1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.11:2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Menurut Easton Dictionary bahwa pengetahuan (knowledege) adalah elemen penting di dalam iman yang tidak dapat dipisahkan:
Pengetahuan adalah elemen penting dalam semua iman, dan kadang-kadang disebut setara dengan iman. Namun keduanya dibedakan dalam hal ini, bahwa iman mencakup di dalamnya persetujuan, yang merupakan tindakan kehendak selain tindakan pemahaman. Sesuai dengan kebenaran adalah inti dari iman, dan dasar akhir dari persetujuan kita terhadap setiap kebenaran yang diwahyukan adalah kebenaran Allah. ERBD sabda Olb
Imanlah yang memungkinkan manusia untuk merespon apa yang ia dengar yaitu Firman. Iman di dasarkan pada pendengaran akan Firman Tuhan.
Iman merupakan dasar yang berkepastian sebab iman memampukan manusia untuk berpegang pada pengharapan yang tidak kelihatan, dimana pengharapan itu merupakan keyakinan orang percaya akan janji-janji Allah. Hal ini berhubungan dengan ayat 3, yaitu bahwa karena iman umat Allah mengerti : akar kata noeo) mengenai Allah sebagai pencipta dunia. Iman kepada janji Allah merupakan harapan akan janji Allah atas kehidupan orang percaya.
penulis Ibrani memberikan contoh-contoh, tokoh di dalam Alkitab yang memiliki iman, artinya bahwa walaupun mereka tidak melihat tetapi mereka menaruh pengharapan mereka terhadap Allah. Barclay menuliskan bahwa bagi penulis Ibrani iman itu merupakan kepastian yang mutlak bahwa yang dapat dipercaya itu benar dan yang diharap itu pasti datang.[1]William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Ibrani (Jakarta; BPK Gunung Mulia, 1995), 172.
Iman mempunyai pengertian "percaya", percaya dan penyerahan diri kepada TUHAN (Mazmur 37:5). Percaya bahwa TUHAN berkuasa melakukan segala sesuatu dan penyerahan diri kepada TUHAN, agar Dia dengan leluasa melakukan segala sesuatu di dalam hidup kita.
Kata faith atau iman di dalam bahasa Yunani adalah pistis (p?st??) sementara LAI memakai kata "dasar" yang diterjemahkan dari bahasa inggris "assurance" (jaminan) KJV menerjemahkan dengan "substance", sebab akar katanya adalah hupostasis (hypostatsis: ?p?stas??) yang juga di dalam kebanyakan tradisi diterjemahkan dengan kata dasar atau esensia[2]Louis Berkhof, Theologi Sistematika: Doktrin Allah (Surabaya: Momentum, 2010), atau secara literal menurut Expositor Greek Testament merupakan sesuatu yang menjadi fondasi; yang berada di bawah sehingga terjemahan dari LAI "dasar" dapat membantu untuk melihat dan mengerti lebih jelas apa yang dimaksudkan oleh penulis surat Ibrani.
Ingatkah kita ? Abraham percaya kepada janji Allah, bahwa ia akan mempunyai anak laki-laki dari rahim Sara yang telah tertutup (Roma 4:20,21). Apa yang dijanjikan Allah itu pasti akan ditepati dan apa yang difirmankan-Nya itu pasti terjadi, maka terjadilah demikian kepada Abraham (Mazmur 33:9; Ibrani 11:3).
Mari kita Hidup beriman kepada TUHAN, berarti hidup mengandalkan atau menyandarkan diri pada TUHAN.
Karena TUHAN sumber kehidupan. (Mazmur 36:10)
Karena TUHAN sumber kepercayaan (Kisah Rasul 14:23)
Karena TUHAN sumber ketekunan (Roma 15:5)
Karena TUHAN sumber kasih karunia (1 Petrus 5:10)
Karena TUHAN sumber pengharapan (Roma 15:13)
Karena TUHAN sumber penghiburan (2 Korintus 1:3)
Apa Ciri-ciri Orang Kristen Yang Beriman Pada TUHAN?
Jika kita mempelajari Ibrani 11 : 1-3 dan dihubungkan dengan ayat firtu yang lain maka paling tidak kita menemukan 3 jawaban pokok. { Mempunyai Pandangan, Perkataan dan Perbuatan iman }
1. Mempunyai Pandangan Iman { Matius 9 : 20-22}
Tuhan Yesus dalam perjalanan akan menuju pelayanan penyembuhan anak kepala rumah ibadah, dalam perjalanan-Nya peristiwa yakni, Kisah tentang seorang perempuan telah 12 tahun sakit perdarahan, perempuan ini bertekad dengan pandangan imannya "asal kujamah sajah jubah-Nya, aku akan sembuh"
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ayat 20-22
Pelajaran rohani ini mengarahkan kita untuk memikirkan pentingnya Pandangan Iman yang membuahkan keajaiban.
2. Mempunyai Perkataan Iman { Kisah Rasul 3:1-10 }
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. Ayat 1-10
Perkataan Petrus meminta perhatian sang lumpuh digerbang bait Allah, dan Petrus mengatakan yang ada pada kami demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah! Lalu terjadilah keajaiban dalam nama yang penuh kuasa. Orang lumpuh itupun berjalan, dari keterbatasan menjadi kebebasan, dari ketergantungan menjadi kemandirian.
3. Mempunyai Perbuatan Iman { Matius 22 : 17-22 }
22: 17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. 22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" 22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." 22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
Pertanyaan para farisi kepada Yesus tentang kebaikan secara moral membayar pajak kepada Kaisar dijawab oleh Yesus dengan mengatakan: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar" (Mat 22:21). Hal ini tidak bertentangan dengan kewajiban kita terhadap Allah: " dan (berikan) kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Mat 22:21). Jawaban penuh hikmat ilahi membuat mereka heran " pergi meninggalkan Yesus ( Mat 22:22).
Pemerintah harus melaksanakan suatu tanggung-jawab yang berasal dari Allah. "Berikanlah kepada Kaisar apa yang kamu berikan kepada Kaisar" juga berarti kesetiaan kepada Allah karena Allah berkehendak agar kita menaruh perhatian pada masyarakat kita. Pada gilirannya hal ini merupakan suatu pemenuhan sebagian dari tugas mendasar kita, yaitu untuk memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak-Nya. Memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak-Nya merupakan suatu hal yang senantiasa lebih penting daripada memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi miliknya.
Hari ini kita belajar memberi apa yang wajib kepada Kaisar, dan apa yang wajib kepada Allah. Kepada Kaisar dimasa itu, kepada pemerintah dimasa sekarang. Kepada Allah adalah Pemberian Persepuluhan adalah kewajiban kita, agar pekerjaan Tuhan terus berlansung. Persembahan Hidup seutuhnya dengan segenap akal budi, Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu. Matius 22 : 37
Pemberian kita adalah pilar penopan pelayanan atau agar pekerjaan Tuhan terus berlangsun selama bumi masih ada.